Rabu, 09 September 2015

Sejarah Perkembangan Sepatu

Sepasang yang tak terlupakan

Sepatu adalah salah satu jenis alas kaki yang menemani setiap langkah kita berpergian dan beraktifitas. Selain sebagai pelindung kaki sebagai alas kaki, sepatu juga dapat membuat kita terlihat rapi dan enak di pandang. Murid, guru, pegawai swasta, pegawai negeri, satpam, polisi, presiden, menteri dan lain-lain sering kali menggunakan sepatu untuk melaksanakan tugasnya. Di balik sepasang sepatu yang sering kita kenakan, terdapat sebuah sejarah yang menarik. Berikut sejarah singkat dan perkembangannya.

Sejarah Singkat Tentang Alas Kaki
Model Sepatu Primitif
Dari dulu, nenek moyang kita sudah memanfaatkan sepatu untuk dijadikan alas kaki. Hal ini terjadi, karena mereka sudah memikirkan tentang efek-efek besar jika tidak memakai alas kaki. Misalnya, saat berburu, menginjak bebatuan yang kasar dapat melukai kaki dan lain-lain, akhirnya mereka menciptakan alas kaki berupa sepatu untuk melindungi kakinya. Bermula dari zaman es atau 5 juta tahun yang lalu, sepatu di buat dari kulit binatang. Sepatu ini di temukan temukan dalam jumlah besar di Pedalaman Missouri, Amerika Serikat. Di perkirakan sepatu tersebut berasal dari 8000 SM. Selain di Amerika Serikat, di Pegunungan Perancis juga di temukan sepatu yang diperkirakan berasal pada tahun 3300 SM. Lama kelamaan, rerumputan dan semak juga dapat di manfaatkan sebagai sepatu. Rerumputan dan semak berguna untuk melindungi dari sinar matahari dan dinginnya suhu. Sepatu ditemukan juga di Mesir Kuno, Viking, dan China Kuno.

Di Mesir Kuno, terlihat dari lukisan di Thebes, Mesir, bahwa orang Mesir telah mengenakan alas kaki sekitar abad ke 15 SM. Lukisan ini menggambarkan pengrajin yang sedang duduk di kursi pendek. Seorang perajin sibuk membuat sandal dan terdapat juga pengrajin lainnya yang sedang sibuk memjahit sepatu. Sandal dan sepatu pada saat itu di buat dari kain, daun palem, papirus, kulit atau bahan serupa yang dianyam. Di Mesir, sepatu merupakan benda yang menunjukkan status sosial. Biasanya yang menggunakan sepatu adalah orang-orang kaya. Untuk Raja mesir, sepatu yang digunakan merupakan sepatu yang di lukis dengan indah.
Calceus (Sebutan Sepatu dari orang Mesir Kuno)
Pada masa Yunani dan Romawi Kuno, alas kaki merupakan salah satu penunjang kegiatan sehari-hari mereka. Alas kaki juga merupakan suatu gaya busana elegan bagi mereka. Pada saat itu, banyak jenis alas kaki yang di gunakan oleh mereka. Berikut adalah jenisnya:
  1. Baxa atau Baxaea: Sandal yang dibuat dari anyaman daun palem. Biasanya, sandal ini digunakan oleh kalangan bawah dan pendeta. Sandal ini juga memiliki kemiripan dengan sandal orang-orang Mesir kuno (di tulis oleh Apuleius). Pengrajin sendal di sebut baxearii / solearii.
  2. Solea: Alas kaki ringan yang dipakai di dalam rumah
  3. Calceus: Alas kaki yang dipakai di luar rumah
  4. Soccus: Alas kaki yang menutupi bagian atas kaki. Di gunakan di dalam rumah sebagai slipper atau selop di kebudayaan Barat.
  5. Cothurnus: Sepatu boot yang menunjukan semua jemari kaki. Cothurnus juga di buat lebih tebal dengan gabus untuk kebutuhan penunggang kuda, aktor drama tragedi, pemburu, dan bangsawan yang ingin terlihat gagah dan tinggi.
  6. Caligae: Sepatu dari tali yang talinya sampai mengelilingi betis.
Di jaman Yunani dan Romawi Kuno juga terdapat ciri khas jenis sepatu (caligae). Sepatu mereka terdapat tali-tali yang mengelilingi betis. Biasanya setelah peperangan dan mengalami kemenangan, para prajurit menempelkan paku dari perunggu, perak atau emas pada sepatu mereka.

Caligae 1

Caligae 2
Caligae di Meseum Arkeologi Perancis
Perkembangan Sepatu Sesuai Jaman
1. Plimsolls
Sepatu yang pertama kali di buat beralaskan sol karet di buat pada tahun 1800
2. Keds (1916)
Keds (dibaca: Kets) adalah merk dari Amerika yang memperkenalkan sepatu beralaskan sol karet dengan badan yang terbuat dari kanvas. Keds di buat pertama kali pada tahun 1916 oleh U.S Robber Company (Lalu mengganti nama menjadi Uniroyal, lalu Uniroyal Goodrich, dan yang di kenal sekarang yaitu Michellin) lalu merk ini di beli oleh Stride Rite dan terakhir di miliki oleh Collective Brands.

Nama Keds tadinya akan di beri nama Peds, yang dalam bahasa Latin artinya "kaki". Tetapi hal itu tidak terjadi karena brand itu sudah terpakai. Pada tahun 1917, Keds di beri nama lain yaitu Sneakers, karena bahannya yang halus dan pada saat itu terjadi produksi massal dikarenakan masyarakat sangat senang dengat merk ini.

Tahun 1960-1970, keds mengeluarkan sepatu khusus atlet  yang di namakan Pro-Keds. Kebanyakkan sepatu ini menjual sepatu basket. Di India, Keds sudah menjadi panggilan semua sepatu atlet.

Pada tahun 1990 hingga 2008, Keds sempat dilupakan pada tahun 1990an, tetapi tahun 2000, penjualan pun naik drastis akibat pengeluarkan "The Champion" sneaker kulit berwarna putih dan hitam yang laku di pasaran. Lalu membuka Keds Studio yang dapat dimanfaatkan pembeli untuk mendesign sepatu nya sendiri dengan menambahkan gambar atau tulisan yang dia mau. Dan terakhir, pada tahun 2008, Keds mengeluarkan produk Keds Green yang ramah lingkungan. Keds mengeluarkan sepatu yang mengandung 20% karet sol daur ulang, tinta yang tidak beracun atau ramah lingkungan, eyelets bebas nikel, dan tali sepatu yang terbuat dari 100%  daur ulang Polyethylene Terephthalate (PET), 

3. Converse
             
Convers Jaman Dahulu
Converse adalah perusahaan sepatu yang sudah ada sejak abad ke 20. Perusahaan ini di buat oleh seorang manager sepatu, yaitu Marquis Mills Converse pada tahun 1908. Perusahaan ini pada awalnya merupakan perusahaan sepatu yang membuat sepatu laki-laki, perempuan dan anak-anak khusus musim dingin. Converse membuat 4000 pasang sepatu setiap harinya pada awalnya, tetapi pada tahun 1915, converse sudah memulai membuat sepatu untuk atlet tenis.


Penemu atau Pembuat Converse
Titik balik perusahaan ini adalah ketika tahun 1917, Converse All Star Basket Shoe di perkenalkan. Kemudian pada tahun 1921, seorang pemain basket bernama Charles H. "Chuck" Taylor mengeluh akan kakinya yang sakit. Lalu, Converse memberikan Chuck pekerjaan, yaitu menjadikan nya seorang Salesman sekaligus duta besar untuk mempromosikan Converse ke seluruh Amerika. Sedangkan pada tahun 1923, tanda tangannya pun tertera di patch All Star. Chuck berkerja sampai 1969 sebelum kematiannya.

Pada tahun 1940an, Converse memproduksi sepatu untuk orang-orang militer karena pada masa itu adalah masa Perang Dunia. Pada akhirnya karena Converse berkembang pesat sebagai iconic brand, perusahaan tersebut membeli hak merek dagang sepatu Jack Purcell dari B.F Goodrich pada tahun 1970.
 Alas kaki kelihatannya simpel, karena dipakai di bawah (kaki), namun alas kaki juga mempunyai sejarah tersendiri dan menarik juga lo.
Konon alas kaki terbagi dalam 2 jenis, yaitu tipe mokasin dan sandal. Kalo mokasin biasanya dipake oleh masyarakat di kawasan subtropis dengan desain tertutup. Nah istilah mokasin ini sekarang lazim disebut dengan sepatu. Kalo sandal biasanya dipake oleh masyarakat di kawasan tropis.
Dari 2 jenis itu, mucul beberapa dasar tipe alas kaki. Menurut Saryoto BSc, dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Kulit Karet dan Plastik (BBPPKP), Depperindag, ada lima bentuk pola dasar dalam merancang alas kaki, yaitu model pump, derby, moliere (oxford), pantofel, dan mokasin. Model pump merupakan bentuk dasar sepatu wanita.
Alas kaki yang dulunya begitu simpel, telah mengalami beberapa perubahan, seperti terdapatnya hiasan dengan beragam aksesoris untuk memperindahnya. Hal itu dimulai saat kekuasaan Dinasti Tudor di Inggris, pada abad ke-15, yang menandakan status sosial. Kemudian pada abad 10-15, muncullah jenis sepatu runcing (sabot) yang dikombinasi kaus rajutan knitted house dari Spanyol yang disukai Ratu Elizabeth, Inggris. Bentuk sepatu kemudian semakin baik en indah saja, yaitu dengan menambahkan hak.
Pada abad 19, fungsi mempengaruhi bentuk alas kaki, di mana dibuat mendekati bentuk kaki dan disesuaikan dengan aktivitas pemakai. Aspek kesederhanaan menjadi pertimbangan sehingga terjadi reduksi pernik dan dibuat massal. Nah, abad 20 merupakan jaman keemasan bagi alas kaki, terutama untuk para wanita. Pertama kali dalam sejarah busana, alas kaki menjadi pusat penampilan, seperti diungkap Stefanie Ricci dalam buku Salvatore Ferragamo: The Art The Shoe 1848-1960, New York: Rizzoli International Publication inc, 1992. Salvatore Ferragamo adalah perancang sepatu yang cukup dikenal dan karyanya banyak dipakai artis Hollywood seperti Greta Garbo dengan model flat-heeled brogues atau Marilyn Monroe yang dibuatkan model sepatu dengan tumit stiletto. Selain itu, Ferragamo menyempurnakan teori segi tiga titik penahan berat tubuh pada telapak kaki. Membuat sepatu rancangannya nyaman dipakai dan kelihatan indah.

Elemen alas kaki yang bisa mempengaruhi penampilan yaitu bahan, aksesori atasan, warna, bentuk bagian depan, tinggi hak, bawahan, dan pengunci. Semua itu dapat membentuk citra pada pemakainya, dapat berkesan feminin, maskulin, atau sportif.
Sepatu mempunyai komponen lebih banyak dibanding sandal. Misalnya, bagian vamp, quarter, lidah, bis, hak. Beberapa jenis hak di antaranya cuban louis, millitary, wedge, spring, dutch boy, dan trimmed. Dari bagian sepatu itulah perancang dapat mencurahkan kreativitas dalam mencipta alas kaki.
Kalo sandal, merupakan alas kaki paling sederhana dan juga mengalami perubahan bentuk juga lo, di antaranya bentuk toe peg, toe band, v-strap, multistrap.
Dalam aktivitas merancang sepatu perlu dipertimbangkan aspek fungsi, ergonomis, estetis, dan kesehatan agar sepatu enak dipakai dan indah dilihat. Variabel yang menentukan kenyamanan adalah ortopedik dan material. Kenyamanan pakai merupakan hasil akhir pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan anatomi kaki. Soal material berkaitan dengan bahan baku dan pendukungnya.
LAINNYA.........

Metrogaya - Sepatu mungkin bukan barang asing bagi kita. Namun sepatu ternyata juga menyimpan sejarah panjang dan menarik.
Para ahli sejarah memperkirakan bahwa sepatu pertama kali dibuat pada zaman Es atau sekitar 5 juta tahun lalu. Sepatu itu dibuat dari kulit hewan. Sepatu primitif (kuno) dalam jumlah besar pernah ditemukan di pedalaman Missouri, Amerika Serikat (AS). Diperkirakan sepatu itu berasal dari 8000 Sebelum Masehi (SM). Sepatu lainnya juga pernah ditemukan di pegunungan Prancis dan kemungkinan berasal dari 3300 SM.
Selain dari kulit binatang, ada juga sepatu yang terbuat dari rumput atau semak. Gunanya, untuk melindungi kaki dari teriknya sinar matahari atau dinginnya suhu. Selain di Missouri, ditemukan juga alas kaki yang berasal dari peradaban Mesir Kuno, Viking, dan China kuno.
Alas kaki yang berasal dari Mesir Kuno, berhiaskan gambar yang sangat indah. Alas kaki tersebut merupakan milik raja Mesir. Alas kaki pada saat itu digunakan untuk menunjukkan status sosial penggunanya. Di zaman itu, hanya para bangsawan dan orang-orang kayalah yang mampu untuk memakai sepatu.
Masyarakat Yunani Kuno juga memiliki alas kaki yang sangat menunjang kegiatan mereka sehari-hari. Sepatu mereka memiliki banyak tali yang diikat di sekeliling betis. Tentara Romawi Kuno juga memiliki sepatu yang sangat khas. Sepatu ini disebut caligae. Saat para tentara Romawi kembali dari peperangan dan menang, caligae diberi paku yang berasal dari perunggu, perak, bahkan emas.
Perkembangan Sepatu Seiring bertambahnya waktu, manusia terus menyempurnakan bentuk sepatu. Tentunya, hal itu dimaksudkan untuk lebih memberikan kenyamanan bagi para pemakainya. Lantas, bagaimana sejarah perkembangan sepatu dari masa ke masa? Jawabannya dapat kamu simak pada penjelasan berikut ini:
1800 - Sepatu beralaskan sol karet pertama dibuat dan dinamakan plimsolls.
1892 - Goodyear dan perusahaan sepatu karet dari US Rubber Company, memulai memproduksi sepatu karet dan kanvas yang diberi nama Keds.
1908 - Marquis M. Converse mendirikan perusahaan sepatu Converse. Perusahaan inilah yang membuat sepatu untuk olahraga basket pertama kali. Sepatu ini pula yang mengubah permainan bola basket lebih dari seabad dan menjadi ikon AS.
1917 - Sepatu keds menjadi sepatu atletik pertama yang diproduksi secara massal. Di kemudian hari, sepatu ini disebut sneaker karena solnya lebih halus dan tidak menimbulkan suara decitan pada kondisi tertentu.
1920 - Adi Dassler, pendiri Adidas, mulai memproduksi sepatu olahraga buatan tangan di kamar mandi ibunya. Ia membuat sepatu tanpa bantuan alat-alat listrik.
1924 - Adi dan Rudolph Dassler, dengan bantuan 50 anggota keluarganya, mendaftarkan bisnisnya dengan nama Gebr der Dassler Schuhfabrik di Herzogenaurach, Jerman. Ini menjadi awal berdirinya Adidas seperti sekarang.
1948 - Puma Schuhfabrik Rudolf Dassler didirikan. Sepatu sepakbola pertama Puma digunakan oleh tim sepakbola Jerman Barat.
1950 - Sneaker menjadi sepatu pilihan di mana-mana. Pasalnya, sepatu ini murah dan mudah diperoleh oleh seluruh anak muda di seluruh dunia. Selain sneaker, sepatu bertumit tinggi alias stiletto juga menjadi tren di awal 1950-an.
1962 - Phil Knight dan Bill Bowerman meluncurkan sepatu atletik berteknologi tinggi (pada masa itu) dengan nama Blue Ribbon Sports (BRS). Seiring dengan desain dan teknologinya yang baru, pada tahun 1968, nama mereka diganti menjadi Nike.
1970 - Platform shoes dengan tumit setinggi 2-5 inci atau 5—12 sentimeter menjadi incaran pria dan wanita. Era 70-an juga merupakan awal kepopuleran sepatu model bakiak.
1990 - Awal era ini diramaikan dengan jenis sepatu bersol rata, berwarna, dan persegi.
1995 - Museum Sepatu Bata di Toronto, Kanada, resmi dibuka pada bulan Mei.
1998-2001 - Sepatu lars menjadi salah satu sepatu yang populer di Indonesia.
2006-sekarang - Model wedges shoes (berbentuk irisan) merupakan model yang populer di kalangan kaum perempuan.
Di samping itu, sepatu-sepatu yang menawarkan kenyamanan bagi para pemakainya mulai menjadi pilihan banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar